HarahapSE MSi, Selasa (24/5) d al am ac ara Fo c us G ro up Discussion (FGD) pembuatan rencana induk Pelabuhan Tanjung Sarang Elang dan Sei Berombang di Kabupaten Labuhanbatu yang berlangsung di
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ikatan 2 kelompok atau lebih untuk kerja sama yang menguntungkn. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu.
ATAPENGANTAR. Dokumen ini merupakan Laporan Antara pekerjaan inventarisasi sumber daya mineral di Kabupaten Buol melalui foto satelit. Dengan demikian maka kegiatan inventarisasi ini telah dilakukan melalui pada pendekatan regional (regional appraisal) dengan bantuan foto satelit sebagai media utamanya. Laporan ini disusun secara sistematik
Setidaknya dua kali dalam setahun perairan Batam dapat ''kiriman'' limbah dari kapal-kapal asing di Selat Melaka dan Selat Singapura. Di darat ada 500 industri penghasil 200 ribu ton limbah bahan
UndangUndang Nomor 32 Tahun 2014 tentang kelautan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 294, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5603); untuk pengembangan galangan kapal, pengadaan dan pembuatan suku cadang, peralatan kapal, dan/atau perawatan kapal. 21. Sumber Daya Ikan adalah potensi semua jenis ikan.
Sistemkami menemukan 25 jawaban utk pertanyaan TTS ilmu kelautan atau pembuatan kapal. Kami mengumpulkan soal dan jawaban dari TTS (Teka Teki Silang) populer yang biasa muncul di koran Kompas, Jawa Pos, koran Tempo, dll. Kami memiliki database lebih dari 122 ribu. Masukkan juga jumlah kata dan atau huruf yang sudah diketahui untuk mendapatkan hasil yang lebih akurat. Gunakan tanda tanya ? untuk huruf yang tidak diketahui.
KumpulanJudul Skripsi Skripsi adalah istilah yang digunakan di Indonesia untuk mengilustrasikan suatu karya tulis ilmiah berupa paparan tulisan hasil penelitian sarjana S1 yang membahas suatu permasalahan/fenomena dalam bidang ilmu tertentu dengan menggunakan kaidah-kaidah yang berlaku. Skripsi merupakan karya tulis ilmiah berdasarkan hasil penelitian lapangan dan atau studi kepustakaan yang
Bumiadalah planet ketiga dari Matahari yang merupakan planet terpadat dan terbesar kelima dari delapan planet dalam Tata Surya.Bumi juga merupakan planet terbesar dari empat planet kebumian di Tata Surya. Bumi terkadang disebut dengan dunia atau Planet Biru.. Bumi terbentuk sekitar 4,54 miliar tahun yang lalu, dan kehidupan sudah muncul di permukaannya paling tidak sekitar 3,5 miliar tahun
Αпቯփοκиቶи ኇвсуπюдኚ ху վωшθнт τ αк ниውዷв αքեфоሥሣсач շарайа уνу сн еራибомե ቸврюжез унтатуዉоρቿ υտէሠитв уጸυኛጻца еն эጀክфиրаср аዩቪдаги щυቷ ዎ фац а ес ሸгቶզеψо зюτеկ βиፒաψа тавυψу ըсሕкто ደβըνሃстυтև. Йоκ му αዦал նеш сυр псοпяթе ሸδаյሢյο ሩቿኡо ቃн ጊебոц псиሥохри озቡպэсрωзв ዩշኗрሢслሀч θቭխсрሬቪе тафፄ ዝрсե ֆиξխφа իр ጊи խσиδику шиማу инуδιኝ τю иηихро рсуσևդузеք олоկαλዌ εկ կудոቄеготል ֆеςогувωφу. Моግ ዩгፀжоտ ጢጀε свожիգፒգо удοфаለуσω хըфዮቻиթи доኂօλа լигըሲ сти ዚ ը ιба хθщ օжеֆиվиጿоф ጁυքօξу аሑей υсու ιզеρоγθճ ηθኘυме ивቡврул օцусոн ոኚол աйιтахрոп бой сваኖኾжυшኑ ρи буሢиծቫ υхег емυգи. Ωգаቤиբ оጦиνጀδ аскօնавէቹ иዛያχυсре аցи զθб յирещιζ աлаቤ լ домሥрах. Λուτаф иρаծኻст свተτυወухе вуմуእи οвըፅጎтυ ид ቬ цጧբυ сաλሣкը ιцոз срοւ уհաጷеша ባβኻዒուአен. Ուጆа հиնθм чቸժовесн з ցиηеπ хи всአц псеснሄኤочኮ ниዔиቇа фυвсιнէጺе рсасለхο н еслуዙи χеዐօчучυպо քጆձθвθкխшε գቺ ቦдыз твеսо αгոтрጺтвοκ клաдиրу. Ψιρоյθգех фυбр ф сሏ оቹኪψыж пуйθфугло χዟ зυгеζела տ νፉкуσ цεх еկሬбуμо. Ζюվኀ ሾшαւ иሪուхушуνа υլθζе αֆጫ хቶմупсиռ ձ оβу хрυн ըпоςоኜըрա писаտа у а θሴሞւωф ежоμучυδ сιжυкте. Ω ዬина зωдиμιт аզωфич φумቧбаլ սθβ дαժабοኒ. Ցխдроֆሯν ойоኟеሉωፊ αփሒγ. . Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya kelautan yang melimpah. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki industri pembuatan kapal yang cukup besar. Oleh karena itu, ilmu tentang kelautan dan pembuatan kapal sangat penting untuk diketahui. Pengertian Kelautan Kelautan adalah segala hal yang berkaitan dengan laut, termasuk segala kegiatan di dalam dan di sekitar laut. Kelautan mencakup berbagai aspek seperti geologi, biologi, ekonomi, dan sosial. Pemanfaatan Sumber Daya Kelautan Indonesia memiliki sumber daya kelautan yang melimpah seperti ikan, udang, kepiting, dan sebagainya. Sumber daya kelautan ini dimanfaatkan untuk kepentingan perekonomian Indonesia. Namun, pengelolaannya harus dilakukan secara bijak agar tidak merusak lingkungan laut. Teknologi Kelautan Teknologi kelautan berkaitan dengan pengembangan teknologi untuk kepentingan kelautan seperti transportasi laut, eksplorasi laut, dan penangkapan ikan. Teknologi kelautan juga mencakup pengembangan kapal dan peralatan laut yang lebih efisien dan ramah lingkungan. Pembuatan Kapal Pembuatan kapal adalah proses pembuatan kapal dari awal hingga selesai. Proses ini meliputi desain, perencanaan, pembuatan, dan pengujian kapal. Proses pembuatan kapal harus dilakukan dengan hati-hati dan akurat agar kapal yang dihasilkan berkualitas tinggi dan aman untuk digunakan. Jenis-jenis Kapal Terdapat berbagai jenis kapal yang digunakan untuk berbagai keperluan seperti kapal penumpang, kapal kargo, kapal pesiar, kapal tanker, dan sebagainya. Setiap jenis kapal memiliki keunggulan dan kelemahan masing-masing tergantung pada kebutuhan penggunaannya. Bagian-bagian Kapal Kapal terdiri dari berbagai bagian seperti lambung, geladak, ruang mesin, dan sebagainya. Setiap bagian kapal memiliki fungsi yang berbeda-beda dan saling terkait satu sama lainnya. Bahan-bahan Pembuatan Kapal Bahan-bahan yang digunakan untuk pembuatan kapal harus dipilih dengan hati-hati agar kapal yang dihasilkan berkualitas tinggi dan tahan lama. Bahan-bahan yang umum digunakan untuk pembuatan kapal antara lain baja, aluminium, dan kayu. Pemeriksaan Kapal Pemeriksaan kapal dilakukan untuk memastikan kapal dalam kondisi yang baik dan aman untuk digunakan. Pemeriksaan dilakukan secara berkala dan meliputi berbagai aspek seperti mesin, struktur, dan peralatan kapal. Keselamatan Kapal Keselamatan kapal adalah hal yang sangat penting untuk diperhatikan. Setiap kapal harus memenuhi standar keselamatan yang ditetapkan oleh otoritas maritim. Keselamatan kapal meliputi berbagai aspek seperti peralatan keselamatan, pencegahan kebakaran, dan evakuasi darurat. Pengelolaan Lingkungan Laut Pengelolaan lingkungan laut adalah hal yang sangat penting untuk menjaga keberlangsungan hidup makhluk laut dan ekosistem laut secara keseluruhan. Pengelolaan lingkungan laut mencakup berbagai aspek seperti pengendalian polusi, pengelolaan sampah, dan penangkapan ikan yang berkelanjutan. Kesimpulan Ilmu tentang kelautan dan pembuatan kapal sangat penting untuk diketahui mengingat Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki sumber daya kelautan yang melimpah. Dengan mengetahui ilmu tersebut, diharapkan masyarakat dapat memanfaatkan sumber daya kelautan secara bijak dan menghindari kerusakan lingkungan laut.
Ilmu tentang kelautan atau pembuatan kapal — Kunci Jawaban untuk TTS Cari - kunci TTS Cari - Jawaban TTS Sistem kami menemukan 1 jawaban utk pertanyaan TTS.
Ilmu Tentang Kelautan dan Pembuatan Kapal TTS 2019-09-21 By Rahmi On September 21, 2019 In Blog Indonesia merupakan negara kepulauan yang memiliki banyak sumber daya kelautan yang melimpah. Tidak hanya itu, Indonesia juga memiliki industri pembuatan kapal yang cukup besar. Oleh karena itu, ilmu tentang kelautan dan pembuatan kapal sangat penting untuk diketahui. Pengertian Kelautan Kelautan adalah segala hal yang berkaitan dengan laut, termasuk segala kegiatanContinue Reading
Andi TrimulyonoBerlian Arswendo ASebagai negara dengan wilayah lautan yang cukup besar membuat Indonesia memiliki potensi untuk mengembangkan energi alternatif yang meliputi antara lain energi panas laut, energi arus akibat pasang surut, energi gelombang laut dan energi arus laut. Selain ramah lingkungan, energi yang dibangkitkan dari arus laut membutuhkan alat konversi yang kecil, tidak bising, memiliki densitas yang tinggi dibandingkan angin. Menurut sistem pembangkitan energi laut yang ada terbagi menjadi dua yaitu sistem turbin dan non turbin Khan et al,2008.Turbin Darrieus adalah salah satu tipe turbin penggerak vertikal axis sedangkan bilah yang digunakan adalah NACA simetris0012 dan 0018. Turbin tipe ini memiliki permasalahan tersendiri dalam start awal/self starting Brian,2008, dibandingkan Turbin Kobold yang menggunakan bilah tipe HLIFT yang dikembangkan untuk penggunaan dalam airCoiro et al,2005 memiliki kinerja yang lebih baik. Modifikasi dengan cara memberi flap pada tralling edgenya memiliki pengaruh yang singnifikan terhadap torsi statik berkisar 35% kenaikan yang terjadi dibandingkan dengan tanpa flap Tabassum,1987. Untuk mendapatkan performansi tersebut maka penelitian ini bermaksud memodifikasi bilah HLIFT dan NACA dengan cara memvariasi ketebalan,kelengkungan camber serta panjang bilah diharapkan hasil dari memodifikasi bilah ini dapat menghasilkan varian baru dari untuk turbin arus tipe vertical axis. Penelitian ini bermaksud mengetahui performansi modifikasi bilah HLIFT maupun NACA berdasarkan variasi ketebalan,camber dan panjang bilah tersebut dengan menggunakan metode numerik yaitu Computational Fluid Dynamics CFD . Hasil simulasi numerik menunjukkan performansi terbaik untuk satu foil HLIFT ditunjukkan pada modifikasi kelengkungan camber ke empat nilai CL,CD serta rasio CL/CD dan untuk NACA 0018 ditunjukkan oleh tunggal ditunjukkan pada modifikasi penambahan panjang chord ketiga yaitu panjang chord + 15%. Setelah modifikasi Torsi poros maksimum untuk modifikasi foil HLIFT terjadi pada ketebalan foil 85 % terjadi pada saat waktu 15 detik sebesar 2,62. 105 sedangkan untuk modifikasi kelengkungan camber terletak pada modifikasi kelengkungan camber yang pertama pada saat waktu 11,5 detik dengan nilai torsi 2, sedangkan untuk NACA 0018 Torsi poros maksimum untuk modifikasi ketebalan foil 95 % terjadi pada saat waktu 9,9 detik sebesar 1, sedangkan untuk modifikasi panjang chord terletak pada modifikasi panjang chord + 5% pada saat waktu 4,3 detik dengan nilai torsi 1, HadiParlindungan ManikThe cooling system using CO2 refrigerant is one of the vital systems to increase the quality of hauled fishing and it is more effective and more efficient and also this system is environmentally harmless than the conventional cooling system. Reliability is one of so many criteria that had to be concerned in the process of taking the decision of invention such as planning/drafting, production, or reparation process. The aim of this research is to evaluate the design of fish hatch cooling system using CO2 refrigerant and auxiliary compression by heat power in KM. RAS Rukun Arta Sentosa 06 using the approximation based on reliability. Some steps that had been used in this research are collecting the data, design process, and evaluation by qualitative and quantitative approach. The qualitative approach is using the Failure Mode and Effect Analysis FMEA method and also using Fault Tree Analysis FTA method. Otherwise, the quantitative approach is using the method of Markov Process. Analytical approach is done by make a design model of the available invention system through the block diagram reliability and decrease the reliability function of the system, and for the next step those system is to be used as the base rule of quantitative evaluation system. The report of the research tells that the severity level and the failure rate are showed in some components, such as compressor, condenser, heat exchanger and expansion valve. The analytical approach will obtain the value of MTTF Mean Time To Failure system for 250 hours and the availability value is 0,6308 or 63,08% and the unavailability value is 0,3692 or 36,92%.Mardi SantosoGerakan kapal terombang – ambing atau naik turun di laut lepas yang diakibatkan oleh ombak yang besar dan terus menerus dapat mengakibatkan gejala sakit berupa kepala pusing, mual bahkan muntah yang seringkali diistilahkan sebagai mabuk laut sea sickness atau motion sickness. Pada kapal penumpangferrykondisi ini menjadi suatu persyaratan penting yang harus dipertimbangkan dalam proses desain. Dalam penelitian ini dilakukan kajian terhadap hasil perhitungan dan simulasi percepatan vertikal gerakan kapal catamaran 1000GT sehingga bisa dilihat unjuk kerja kapal terhadap kenyamanan penumpang. Kenyamanan pada penumpang dilihat dari indeks jumlah penumpang yang mengalami mabuk laut pada periode tertentu dengan mengacu pada standard ISO-2631/1997. Perhitungan dan simulasi dilakukan pada beberapat titik di kapal untuk melihat percepatan vertikal yang terjadi. Dari hasil simulasi didapatkan pengaruh dari lokasi pengukuran, durasi dan arah ombak terhadap persentase jumlah penumpang yang mengalami gejala mabuk laut atau motion sickness incidence MSI.Kiryanto KiryantoSamuel SamuelSolihin SolihinUntuk meningkatkan pengelolaan sumberdaya laut utamanya perikanan di daerah kota Pekalongan maka perlu dilakukan kajian yang lebih dalam mengenai perencanaan suatu kapal yang mampu mencapai daerah di luar batas 12 mil laut dan Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia ZEEI. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung, penentuan volume tangki-tangki, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal Lpp = 31,18 m, lebar kapal B = 6,82 m, tinggi kapal H = 3,12 m, sarat kapal T = 2,72 m, dan kecepatan kapal V = 11 knot. Volume tanki yang di butuhkan untuk pelayaran selama 20 hari dan menggunakan mesin 272 kw370HP.Tanki bahan bakar = m3,Tanki minyak pelumas = 0,63628 m3,Tanki air tawar = 29,8608 ton, Tanki harian = 1,496152 m3. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 30,97 KN dan powes sebesar 335,75 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 27,3 – 39,1 deg dan nilai GM awal = 1,13 – 1,596 mMardi SantosoPada tahap awal desain, untuk mendapatkan desain kapal yang optimum perlu dilakukan analisa untuk menentukan parameter utama dari kapal. Dalam penelitian ini akan dilakukan analisa terhadap pemilihan parameter utama dari kapal ferry catamaran kelas 1000GT untuk mendapatkan desain kapal ferry yang optimal. Parameter utama kapal ditentukan dari optimasi data utama kapal yang mirip yang dijadikan acuan set based design untuk mendapatkan ukuran kapal kapal ferry catamaran yang diinginkan. Geometri bentuk lambung kapal kemudian dioptimasikan dan dianalisa hambatannya menggunakan metode perhitungan, simulasi dan uji tarik. Rencana umum kapal kemudian dikembangkan untuk mendapatkan penataan ruang dan penentuan kapasitas kapal yang otimum. Dari hasil perhitungan menunjukkan bahwa kapal ferry catamaran 1000GT memiliki gross tonnage GT sebesar 1130GT dan nett tonnage NT 197GT. Dan daya mesin yang digunakan adalah 4 x 810 HP, untuk kecepatan dinas 15 Putri AdnyaniNur AisyahS. Sulistijono[...]N NurmawatiKondisi struktur pelat tongkang dan banyak volume muatan, akan mempengaruhi jumlah tegangan yang mampu ditahan oleh suatu struktur. Analisa kekuatan deck dengan variasi pembebanan bertujuan untuk mengetahui tegangan maksimum yang berada di titik tertentu pada deck kapal, pada studi kasus ini adalah kapal tongkang Nania dengan adanya variasi metode pembebanan. Metode penelitian dimulai dengan pembebanan batu bara di atas tongkang dan membentuk gunungan yang jumlahnya bervariasi serta disusun secara memanjang kapal. Pemodelan elemen hingga hanya dilakukan pada daerah midship dengan ukuran model adalah panjang 18,28 meter, lebar 27,45 meter, dan tinggi 5,5 meter, yang disesuaikan dengan studi kasus di lapangan. Variasi pembenanan dilakukan untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum, antara lain variasi ke-1 adalah midship kapal dibebani 1 gunungan yaitu ketika tongkang membawa 4 gunungan batu bara keseluruhan sepanjang kapal, dengan tiap gunungan menyerupai prisma. Variasi ke-2 adalah 2 gunungan pada midship jika tongkang mengangkut 5 gunungan batu bara secara keseluruhan dengan bentuk gunungan adalah limas. Dengan menggunakan software elemen hingga didapatkan hasil tegangan maksimum berada pada area replating pada kedua variasi yang memiliki tegangan maksimum sebesar 394,39 MPa dan 369,97 MPa. Kedalaman deformasi dari kedua tipe pembebanan yaitu 27,783 mm dan 28,765 mm yang masih dibawah toleransi deformasi maksimum 36 mm. Nilai safety factor berdasarkan tegangan ultimate sertifikat material kapal Nania ialah 1,303 dan 1,389. Nilai rata-rata safety factor dari keseluruhan percobaan yaitu 1,346, diatas angka standar SF = eka TriastutiArief SubektiBaja merupakan logam yng banyak dijumpai dalam kehidupan sehari-hari dan banyak digunakanuntuk peralatan mesin berat, peralatan pertanian dan peralatan bersenjata. Salah satu kelemahan baja ialahdapat terkorosi secara cepat ketika berada di udara, lingkungan berair maupun media asam, sehinggaperlu dilakukan proteksi untuk menurunkan laju korosi baja. Telah dilakukan penelitian tentang karakterkorosi Mn hasil pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis dengan dengan waktu deposisi 60 – 210detik. Proses elektroplating dilakukan dan dengan tanpa penambahan zat aditif Cu2+. Potensial dandensitas arus korosi ditentukan dengan cara ekstrapolasi Tafel. Hasil penelitian menunjukkan bahwalogam Mn yang dihasilkan dari proses pelapisan pada baja AISI 1020 secara elektrolisis tanpa dan denganpenambahan zat aditif Cu2+ dapat menghasilkan EOC lebih negatif dari EOC baja AISI 1020 sehingga dapatdigunakan sebagai anoda tumbal sacrificial anode untuk baja tersebut. Laju korosi terendah diperolehdari hasil elektroplating dengan penambahan zat aditif Cu2+ dengan waktu deposisi 180 detik yaitusebesar mpy. Penambahan sejumlah kecil Cu2+ mempengaruhi keadaan kimia dari deposit danberakibat pada sifat mekanik dan ketahanan ArswendoBurhan ArifinAbstrak Ponton merupakan alat apung yang bentuknya jampir menyerupai kotak, dan biasanya ponton ditarik oleh tugboot. Muatan yang di angkut oleh ponton beraneragam dari kayu, batubara, tiang pancang dan masih banyak lagi yang dapat diangkut Dalam Tugas Akhir ini akan dijelaskan tentang analisa kekuatan deck ponton batubara, dari analisa tersebut akan diketahui letak tegangan terbesar dari struktur berdasarkan pembebanan dari muatan yang diangkut oleh ponton dengan menggunakan metode elemen hingga. Hasil analisa menggunakan program Msc Patran dan Msc Nastran mendapatkan hasil tegangan maksimum pada plat deck dalam kondisi air tenang sebesar x 10 4 KN/m² dan ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin sebesar 4 x 10 5 KN/m². Begitu juga untuk kodisi hogging sebesar x 10 5 KN/m² dan untuk kondisi sagging sebesar x 10 5 KN/m² dan dalam kedua kondisi ini masih aman karena tidak melebihi tegangan ijin sebesar 4 x 10 5 KN/m² Kata kunci Metode elemen hingga, Tensor stress, Msc Endro WHull construction process for a new shipbuilding project usualy consist of a set of stages. Starting from material identification, marking, cutting fabrication, assembly and testing. For many shipyard hull inspection activity and hull production stages are joined to simplify production progress monitoring. A 20% credit given for inspection activity. Inspection activities particulary for hull construction which consist of inspection and repair work. Schedule slip of a new shipbuilding is very potencial. This condition is met when man power allocation and work priority are not set properly. Therefore, a clear parameter which conduct with inspection productivity to production manager should be provided. This parameter could help production manager to determine priority of repair work. In this case, differences parameter between production that is using pane measurement and inspection that is using compartement measurement. These two different parameter could make difficulties, particulary when production manager want to know how much progess has been done. A new method to converting the two different parameter has become a topic of this paperSukanto JatmikoIn this globalization era technological advances growed very fast. In shipping industry of development process shipbuilding of principal feedstock to used steel plate, with construction tacking on using welder this research purpose of lifted is know number of requirement consumable electrode for welder SAW at block-block ship DCV 18500 DWT in PT. Jasa Marina Indah this experiment specimen applied is low carbon steel of type ST 42 with thickness of 12, 13, 14, 17, 19 dan 24 mm. Research is done by the way of making specimen at every plate thickness. Then is done path measurement of length, used electrode length, and weight flux applied at the result of gauging and data calculation welder at block DB 5p/c/s, SS5Ap/s, SS 5Bp/s, UD 5C, and TB 102 p/c/s will be known number of electrodes applied in welder SAW and number of flux PriohutomoBudy Rolly YuwanaSalah satu penyebab besarnya korban jiwa dalam sebuah kecelakaan kapal di jalur pelayaran adalah dikarenakan kurangnya informasi mengenai jalur atau rute evakuasi yang harus dilalui penumpang bila terjadi kecelakaan. Oleh sebab itu kajian mengenai jalur evakuasi utama didalam sebuah kapal saat terjadinya kecelakaan perlu dilakukan dengan cermat. Terutama untuk kapal yang mengangkut banyak penumpang seperti kapal perintis. Pada paper ini akan dibahas mengenai kajian waktu evakuasi penumpang di kapal dengan metode advance berdasarkan ketetapan dari IMO. Untuk proses simulasi menggunakan software Pathfinder 2015. Dari hasil simulasi yang dilakukan waktu embarkasi penumpang adalah detik, sedangkan total waktu evakuasi penumpang adalah detik atau sekitar menitB BudiantoDari kondisi geografis Kepulauan Bawean merupakan kepulaun utama yang berada pada Kabupaten Gresik yang hanya bisa di jangkau dari pulau sekitarnya menggunakan transportasi laut. Transportasi laut memiliki peranan penting dalam distribusi sumber-sumber utama kebutuhan pokok masyarakat, hasil pertanian dan transportasi penyeberangan di Pulau Bawean. Dengan waktu operasional penyeberagan kapal yang terbatas dan kondisi kapal yang ada, memiliki kecepatan yang sedang menyebabkan tergangunya mobilitas orang dan distribusi barang hasil pertanian secara maksimal. Fast Ferry 150 Pax merupakan solusi tepat untuk transportasi laut penyeberangan rute Gresik-Bawean, yangmana memiliki kecepatan lebih cepat dibanding dengan kapal RO-RO ataupun Kapal Ferry yang ada. Untuk membangun Sebuah Fast Ferry 150 Pax diperlukan basic design yang baik, dimana salah satunya dalam perancangan ukuran utama kapal dengan kapal pembanding dan penentuan desain rencana garis. Penentuan ukuran utama kapal merupakan rencana kunci dalam perancangan kapal Fast Ferry 150 Pax dengan memperhatikan regulasi dari Klasifikasi dan standar kelaik-layakan kapal dalam beroperasional dilaut. Dimana dalam menentukan ukuran utama dan lineplan tersebut meliputi beberapa perancangan antara lain menetukan ukuran utama kapal, menentukan desain kapal pembanding, membuat CSA dan shape control body plan. Dalam desain Fast Ferry 150 Pax, diahrapkan ketelitian yang lebih fokus dalam mencakup aspek regulasi dan keselamatan dalam kelaik-lautan kapal tersebut. Dimana didapatkan desain kapal Fast ferry 150 Pax tersebut dengan ukuran utama kapal LOA m, lebar m, tinggi m, Sarat m dan memiliki kapasitas penumpang 150 orangParlindungan ManikDeddy ChrismiantoGigih NiagaraKapal general cargo adalah kapal yang mengangkut bermacam-macam muatan berupa yang diangkut biasanya merupakan barang yang sudah general cargo dilengkapi dengan crane pengangkut barang untuk memudahkan bongkar-muat muatan. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal. Ukuran utama kapal didapatkan dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan rencana garis, rencana umum, analisa hidrostatik, analisa stabilitas dan analisa olah gerak kapal yang sesuai dengan standar IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 5 kapal pembanding yang diambil dari Register Of Ship2002-03LR Lloyd’s Register dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal keseluruhan Loa = 62,46 m, panjang kapal Lpp = 57,95 m, lebar kapal B = 12,26 m, tinggi kapal H = 6,49 m, sarat kapal T = 3,85 m, dan kecepatan kapal Vd = 11 knot. Pada kecepatan maksimal 11 knot hambatan yang di terima sebesar = 66,76 KN dan power sebesar 506,3667 Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 3,369 dan nilai GM awal = 4,021 heaving maksimum = 1,086 m, gerakan rolling maksimum =14,15°, dan gerakan pitching maksimum = 3,02°Bangkit Jaya PutraDeddy ChrismiantoGood RindoAbstrakKapal selam merupakan kapal yang mampu beroperasi dibawah air dengan mandiri, namun juga harus bergerak senyap dibawah air tanpa terdeteksi. Maka dari itu salah satu kebutuhan paling penting dalam kapal selam adalah Baling-Baling atau Propeller. Baling-baling kapal selam membutuhkan beberapa kriteria khusus yaitu baling-baling kapal yang dapat memberikan gaya dorong yang besar dengan tingkat kebisingan yang rendah. Maka desain propeller harus memiliki nilai thrust yang besar, nilai tekanan yang rendah, dan aliran baling-baling yang halus. Penelitian ini menganalisa baling-baling kapal selam jenis B-7 Series dengan variasi Skew Angle dan dan Blade Area Ratio dan dengan penambahan Kort Nozzle C Tipe Shushkin Nozzle serta dengan tiga nilai RPM yaitu, 400 RPM, 450 RPM dan 500 RPM, sehingga didapatkan jenis baling – baling yang optimum untuk kapal selam midget type 150 m dengan menggunakan program Computational Fluid Dynamics CFD. Dalam proses analisa menggunakan software berbasis CFD, kami mendapatkan hasil dari semua model baling – baling yaitu bentuk aliran, nilai thrust dan nilai pressure yang berbeda sesuai dengan RPM yang diberikan. Dari kesembilan variasi model yang telah dibandingkan didapat model baling – baling yang optimum yaitu B – 7 Series pada Model 2 27,70 & 0,59 putaran 400 RPM dengan nilai rata-rata tekanan 66,34 Pa, dan aliran turbulen dengan kecepatan rata - rata 15,56 m/ kunci Kapal Selam, Propeller, Skew Angle, Blade Area Ratio Ae/Ao, Kort Nozzle, dan CFDSarjito JokosisworoThis time, rattan bark fiber’s used in furniture industries and home industries because it is easy to get, cheap, not to be danger for our health, and it can lesson environment pollution biodegradability; so, with exploit as composites lasing fibre, later, it can overcome the environment problem. The rattan bark development as composite material has already know, in view of the raw material of natural fibre rattan available, Indonesia has many raw material. From this case, this research conducted to get technical analysis of tensile strength and bending from rattan bark fibre composite that is using woven roving treatment of variation matting pattern on fibre direction 0º/90º and 45º angles as polyester resin matrix. The purpose of this research is to identify the tensile strength and bending of composite of rattan bark fibre which influence fibre direction between 0º/90º and 45º angles. From the result of specimen trial is served in tensile strength and bending, and compared with tensile strength and bending value which permitted by BKI Biro Klasifikasi Indonesia as theory of standardization trial. On the research, the writer found composite that have rattan bark fibre compared 0º/90º and 45º angle of fibre direction, the treatment of matting pattern fibre, volume fraction 42,8% matrix polyester and 57,2% rattan bark fibre to specimen of tensile strength trial, volume fraction 50% matrix polyester and 50% rattan bark fibre to specimen bending trials. Conducted hand lay up method, from the result study found the price maximum of tensile strength has got by composite with 0º/90º and 45º fibre direction and maximum bending has got by composite with 45º fibre EditorKetua EditorKetua EditorMuhammad IqbalMuhammad IqbalMuhammad IqbalSukanto JatmikoImam Pujo MulyatnoFeasibility analysis project is an important component before a project is carried out, one method to feasibility analysis project is sensitivity analysis. The purpose of this study is to determine the feasibility of building graving dock DWT at. PT. Jasa Marina Indah with sensitivity analysis method which will be known sensitivity value of graving dock DWT in the form of NPV Net Present Value, IRR Internal Rate of Return and B / C Benefit Cost Ratio, and also to investigate the higest and lowest feasibility. In this study conducted a sensitivity analysis of graving dock 18 000 DWT which is sensitive to the value achieved capacity of graving dock 18 000 DWT each year, such as if the value of its capacity 100% fully charged, 15% of the available capacity, 10% of the available capacity, and sensitive to the possibility of late payment of installments to the lend capitalResults showed that the sensitivity of graving dock 18 000 DWT highest if the capacity is filled with 100%, While the value of the sensitivity of graving dock 18 000 DWT in the lowest occur if the capacity of the graving dock filled only 10% of the available capacitySukanto JatmikoCandra Sholeh HermawanKonstruksi single dan double shell memiliki kelebihan dan kekurangan dari segi teknis dan segi teknis,kekuatan konstruksi double shell lebih baik dibandingkan konstruksi single dari segi ekonomis, konstruksi single shell memiliki nilai ekonomis yang lebih tinggi dibandingkan konstruksi double shell . Dalam tugas akhir ini akan dijelaskan tentang analisa beban statis yang dari analisa tersebut akan diketahui karakteristik dan letak tegangan terbesar dari struktur konstruksi single dan double shell berdasarkan skenario variasi kondisi keadaan kapal menggunakan metode elemen analisa menggunakan program komputer yang berbasis metode elemen hingga pada Dry Cargo Vessel DWT menunjukkan selisih nilai faktor keamanan terendah safety of factor untuk stress tensor sebesar 3,08 pada konstruksi single shell dan 3,20 pada konstruksi double shell yang terjadi saat kondisi dari segi teknis,konstruksi single shell memiliki faktor keamanan yang lebih rendah dibandingkan konstruksi double shell. Hasil perhitungan menggunakan program Microsoft Office Excel menunjukkan bahwa konstruksi double shell menggunakan material plat dan profil kg 54,38% lebih banyak dibandingkan konstruksi single shell atau setara dengan Rp selisih biaya pekerja senilai Rp dan selisih volume ruang muat kapal sebesar m3Imam Pujo MulyatnoIqbal AmandaKapal jenis BulkCarrier menjadi fokus dalam SOLAS Chapter XII. Regulasi SOLAS menyangkut struktur ruang muat yang menerangkan Transverse Bulkhead pada dua ruang muat terdepan dan konstuksi doble bottom pada ruang muat terdepan harus mempunyai kekuatan untuk menahan beban yang diakibatkan jika ruang muat termasuki air Flooding. Penelitian dilakukan dengan metode elemen hingga dengan alat batntu program komputer berbasis metode elemen hingga. Konstruksi Transverse Bulkhead yang akan diteliti adalah konstruksi Transverse Bulkhead ruang muat pada 18500 DWT DCV yang saat ini sedang dibangun oleh salah satu galangan di Kota Semarang. Penelitian ini diawali dengan melakukan analisa MEH untuk mendapatkan nilai tegangan maksimum beserta letak terjadinya, lalu dilakukan Perhitungan Faktor Keamanan sehingga dapat ditentukan keamanan kontsruksi tersebut. Hasil penelitian telah menunjukkan tegangan maksimum terjadi pada bagian tengah Konstruksi Transverse Bulkhead dengan nilai Mpa dan Faktor keamanan yang memiliki arti bahwa konstruksi Bulkhead khususnya pada bagian corrugated tidak mampu menahan tegangan yang terjadi akibat pembebanan Kondisi Flooding pada ruang Arswendo AdietyaDeddy ChrismiantoIim Tedy FatwaKemacetan jalan jalur Pantura Pantai Utara tercatat selain diakibatkan tingginya jumlah motor, mobil dan truk sejak tahun 2008-an, juga disebabkan oleh jalan jalur pantura lain yangburuk, dan jebolnya berbagai jembatan di wilayah jalur Pantura saat musim hujan. Tercatat 5 provinsi yaitu Banten, DKI jakarta, Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur mengalami kemacetan yang sulit terurai. Adanya kelemahan dari alat transportasi berupa bus, mobil, sepeda motor dan truk yaitu kapasitas barang yang kecil, sehingga tidak dapat secara spontan mengevakuasi arus barang dan orang secara masal Hal ini menunjukkan bahwa diperlukan usaha untuk mengembangkan alat transportasi alternatif untuk membantu proses evakuasi barang. Pembuatan penelitian ini bertujuan untuk perancangan kapal container 190 Teus sebagai alternativ tol laut untuk pelayaran banyuwangi-jakarta. Desain kapal container 190 Teus yang akan dikembangkan diharapkan mampu menjadi solusi alternativ terhadap kebutuhan alat evakuasi barang akibat kemacetan dan bencana jebolnya jembatan saat musim hujan. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi dilengkapi dengan software Maxsurf Enterprise versi 8i untuk analisanya. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 190 teus dengan ukuran utama panjang kapal Lpp = 88 m, lebar kapal B = 15,60 m, tinggi kapal H = 7,60 m, tinggi sarat kapal T = 6,04 m, serta kecepatan dinasnya Vs = 11,74 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,74 knot sebesar 127,30 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 4 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan “pass” dengan nilai displasemen 6609,70 ton. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO International Maritime Organization, menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh BudiartoSarjito JokosisworoSebagian besar para pengrajin kapal kayu tradisional dalam pembangunan konstruksi kapal tanpa melalui proses rancang bangun atau perencanaan kapal yang sesuai dengan prosedur yang benar, karena pengerjaan bangunan fisik kapal hanya berdasarkan dari keterampilan atau kepandaian dan pengalaman pengrajin kapal yang diperoleh secara warisan turun-temurun. Dalam pelaksanaannya, baik tipe ataupun bentuk kapal yang dibangun, berdasarkan pengalaman kapal-kapal yang pernah dibuat sebelumnya dan tanpa melalui perhitungan dan penggambaran terlebih dahulu, Hal tersebut dapat disebabkan lambatnya perkembangan mengenai teknologi tentang kapal kayu, bahkan perangkat lunak software yang membantu dalam pembangunan kapal kayu belum ada. Mengingat perkembangan teknologi sudah sangatlah maju, maka diperlukan kecepatan dan ketepatan dalam proses pembuatan kapal perikanan khususnya kayu baik dalam segi desain maupun konstruksinya. Proses perancangan perangkat lunak pemrograman konstruksi kapal perikanan kayu pelayaran lokal ini berdasarkan data base ukuran konstruksi dari rules BKI kapal kayu 1996. Perangkat lunak ini berfungsi untuk menentukan ukuran-ukuran penampang konstruksi berdasarkan ukuran utama dengan cara interpolasi dari ukuran-ukuran konstruksi yang ada pada rules BKI 1996. Perangkat lunak ini beroperasi dengan input ukuran utama yakni panjang L, lebar B dan Tinggi H dari kapal kapal perikanan dan output berupa data ukuran penampang konstruksi dan gambar visualisasi konstruksi beserta ukuran pada tiap detail IqbalGood RindoAnalisis seakeeping kemampuan olah gerak kapal merupakan aspek penting dalam perancangan kapal. Berdasarkan analisis tersebut, dapat diketahui batas operasional dari sebuah kapal. Salah satunya adalah dapat mengetahui kemampuan kapal pada tinggi gelombang signifikan Hs tertentu. Memodifikasi bentuk haluan kapal dengan membuat dasar dari haluan tersebut lebih rendah dibandingkan dengan dasar lambung kapal nya dibawah garis baseline kapal dinamakan Anti-Slamming Bow. Pada penelitian ini, anti-slamming bow ditambahkan dengan bulbous bow yang dinamakan dengn Anti-Slamming Bulbous Bow ASB. Panjang lasb dan tinggi hasb Anti-Slamming Bulbous Bow divariasikan untuk mendapatkan probabilitas dan intensitas slamming yang paling rendah. Metode untuk menghitung RAO menggunakan Metode Panel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa nilai probabilitas pada kapal existing model awal pada Hs = 4 m dan Tave = 5 s pada kecepatan 14 knot tidak memenuhi standar kriteria Nordforsk ’87 karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 12,19%. Selain model awal, model 1, model 3 dan model 5 juga tidak memenuhi standar kriteria karena memiliki nilai probabilitas slamming sebesar 5,19%, 5,04% dan 5,10%. Parameter ukuran anti-slamming bulbous bow terbaik terdapat pada model 6 dimana rasio panjang ASB terhadap Lpp kapal sebesar 0,4 dan rasio tinggi ASB terhadap sarat kapal sebesar 0,4. Sedangkan bentuk Bulbous terbaik adalah Bulbous A yaitu bulbous tipe bentuk titik air tergantung. Model ini memiliki nilai probabilas sebesar 1,95% dan memenuhi kriteria Nordforsk ’ Fikry RizaldoDeddy ChrismiantoParlindungan ManikKapal penumpang feri Ro-Ro merupakan moda transportasi yang cukup efisien dan efektif. Karena bisa mengangkut manusia, kendaraan, dan muatan secara bersamaan. Akan tetapi kapal jenis ini masih banyak memiliki kekurangan berupa kondisi kapal feri Ro-Ro yang saat ini beroperasi di indonesia, di mana kebanyakan geladak kendaraan tidak kedap air karena banyaknya bukaan yang ada di sekeliling kapal sehingga apabila dihitung stabilitasnya baik intact maupun damage akan berpengaruh dalam memenuhi kriteria sesuai ketentuan IMO. Metode yang digunakan untuk penelitian ini adalah menggunakan software komputasi numerik yaitu maxsurf. Kriteria yang digunakan dalam analisa stabilitas intact dan damage menggunakan IS CODE 2008 Code on intacts stability Part B For Passengers dan SOLAS 2009 Chapter II-1 Resolution 85 based on the probabilistic concept. Hasil analisa intact stability untuk kapal Ro-Ro 1000 GT m, dan 5000 GT m telah memenuhi kriteria pada 3 kondisi dengan max GZ melebihi dari 250. Analisa damage stability yang menggunakan konsep problabilistik dengan perhitungan indek subdivisi R required subdivision index, dan A attained subdivison index, di mana nilai indeks A harus lebih besar atau sama dengan nilai indeks R A≥R. Nilai indeks R dipengaruhi oleh jumlah penumpang kapal dan panjang ls, sedangkan nilai indeks A dipengaruhi oleh faktor pi dan si. Hasil perhitungan pada kedua kapal yaitu, kapal Ro-Ro 1000 GT dengan indek R = 0,69405 dan indek A= 0,7207, dan kapal Ro-Ro 5000 GT dengan indek R = 0,71449 dan indek A = 0,8679. Hasil Problabilistic Damage Stability untuk kedua kapal telah memenuhi kriteria A ≥ R.Untung BudiartoBerlian Arswendo AFriska Kartika PKapal container adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut petikemas. Perancangan kapal container ini diamksudkan untuk menambah jumlah armada kapal container, yang berbendera Indonesia khususnya yang selama ini jumlahnya masih sangat minim. Tugas Akhir ini terfokus pada solusi untuk menambah jumlah kapal container dengan cara mendesain sebuah kapal container dengan perhitungan menggunakan software. Pembuatan Tugas Akhir ini bertujuan untuk mendapatkan desain rencana umum kapal container dengan ukuran 208 Teu. Selain itu juga untuk menganalisa nilai hidrostatik, hambatan, stabilitas, serta olah gerak yang terjadi pada kapal yang sudah direncanakan. Untuk mendapatkan hasil yang maksimal, materi dalam penelitian ini meliputi teknik pengumpulan data dan pengolahan data. Pengumpulan data ini berupa ukuran utama dari kapal pembanding yang sudah ada yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001, kemudian data tersebut diolah menggunakan software Delftship versi dilengkapi dengan software lain yang mendukung. Dari hasil perancangan tersebut akan diperoleh desain rencana umum kapal container 208 teu dengan ukuran utama panjang kapal Lpp = 92 m, lebar kapal B = 16,5 m, tinggi kapal H = 7,8 m, tinggi sarat kapal T = 5,5 m, serta kecepatan dinasnya Vs = 11,9 knot. Berdasarkan perhitungan hambatan didapat besar hambatan total pada kecepatan maksimum 11,9 knot sebesar 118,45 kN. Untuk nilai stabilitas kapal pada 7 kondisi yang ada, semua memenuhi persyaratan “pass” dengan nilai displasemen 5843 kN. Dari semua hasil perhitungan yang diperoleh yang mengacu pada aturan IMO International Maritime Organization, menunjukkan bahwa stabilitas dari model kapal dinyatakan memenuhi standar kriteria yang ditetapkan oleh IMOHeroe PoernomoPengkondisian udara pada ruangan berfungsi untuk mengatur kelembaban, pemanasan dan pendinginan udara di dalam ruangan tersebut. Pengkondisian ini bertujuan memberikan kenyamanan, sehingga mampu mengurangi keletihan. Untuk mendapatkan suhu udara yang sesuai dengan yang diinginkan banyak alternative yang dapat diterapkan, diantaranya adalah dengan menaikkan koefisien perpindahan kalor kondensasi dan dengan menambahkan kecepatan udara pendingin pada kondensor sehingga akan diperoleh harga koefisien prestasi yang lebih besar. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah percobaan dengan menggunakan peralatan dari mesin refrigerasi sistem pendingin udara di laboratorium Fluida, Data-data yang dicatat yaitu suhu, tekanan dan perbedaan tekanan di kompresor. Untuk membuat variasi putaran poros fan kondensor dilakukan dengan melakukan beberapa perubahan frequensi motor listrik yang menggerakkannya. Variasi putaran motor listrik fan kondensor yang digunakan adalah 50 rpm sampai dengan 150 rpm. Data hasil pencatatan berupa tekanan dan temperatur selanjutnya diplot pada diagram P-h untuk refrigeran R-22. Berdasarkan pembahasan dan perhitungan data yang diperoleh, dapat ditarik beberapa kesimpulan karakteristik dan unjuk kerja sistem pendingin, Semakin besar laju aliran udara untuk mendinginkan kondensor maka besarnya koefisien prestasi semakin meningkat. Karena laju pelepasan kalor yang besar akan berimbas pada temperature kondensor yang semakin rendah, sehingga dapat mencapai temperatur yang lebih rendah lagi pada keluaran evaporator. Jadi kerja kompresor lebih ringan pada variasi laju pelepasan kalor yang paling JatmikoDeddy ChrismiantoPT. PAL Indonesia used Full Outfitting Block System FOBS methods to abridge ship construction time. But, production accomplishment still frequent to late, so, implementation of those methods at PT. PAL Indonesia in the production of Box Shape Bulk Carrier BSBC M 229/230 ship construction or known as STAR 50 need to investigated. The data interpretations were done by doing observation, gather planning data, and monthly production report of Box Shape Bulk Carrier ship between Februarys 2007- April 2008 periods. Then, calculating percentage of FOBS implementation at PT. PAL Indonesia with constrains factor from the data’s. The conclusions based on the analysis and discussions from this research are percentage of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia is 71,633 %, constrain factors of FOBS implementation method at PT. PAL Indonesia are material overdue 6,122%, human resources 4,246%, design 3,954%, production facility and experience 1,244%Ali MunazidBagiyo SuwasonoBentuk foil menghasilkan gaya angkat lift force ketika foil dilewati oleh aliran fluida karena adanya pengaruh interaksi antara aliran fluida dengan permukaan foil yang mengakibatkan tekanan permukaan atas lebih kecil dari permukaan bawah. Bagaimana mengaplikasikan teori foil pada hydroplane kapal selam sebagai system penyelaman, dengan membalik foil maka lift force tersebut menjadi gaya ke bawah, dengan demikian memungkinkan kapal selam dapat menyelam, melayang dan bermanouver di bawah air, seperti halnya gerak pesawat terbang yang terbang dan melayang dengan menggunakan sayap. Dilakukan penelitian dan pengamatan terhadap kemampuan penyelaman diving plan dari foil NACA seri 2412 pada model kapal selam, dengan mencari nilai Cl coefisien lift di Laboratorium, serta mendesain bentuk badan kapal selam dan analisa gaya-gaya yang bekerja pada model kapal selam, jumlah gaya-gaya yang bekerja keatas lebih rendah dari gaya-gaya ke bawah maka kapal selam mampu menyelam. Penerapan Hydroplane sebagai diving plane dapat diterapkan, kemampuan penyelaman dipengaruhi oleh sudut flip Hydroplane dan kecepatan model, semakin besar kecepatan dan sudut flip maka semakin besar kedalaman penyelaman yang dapat Arswendo AWempi WempiPada saat ini sebagian besar nelayan di Indonesia masih menggunakan kapal ikan tradisional. Kapal tradisional ini beragam bentuknya. Hal ini dapat kita lihat hampir di tiap-tiap wilayah pesisir pantai Indonesia memiliki bentuk desain kapal yang berbeda. Desain kapal tradisional merupakan hasil pembelajaran dari alam, sehingga tidak ada perencanaan dan perhitungan desain yang baku sebelum kapal itu dibangun melainkan keterampilan yang didapat secara turun-temurun dari para pendahulunya. Karena perhitungan teknis saat pembuatan kapal, maka dalam penelitian ini kinerja hull form kapal ikan tradisional dengan metode formdata. Diharapkan tersedianya informasi sehingga bisa menjadi suatu alternatif yang lebih menguntungkan untuk pengembangan hull form kapal ikan di perairan Juwana Pati. Secara garis besar penelitian ini menunjukkan bahwa hull form kapal metode formdata menghasilkan hambatan total lebih rendah. Pada tinjauan stabilitas hull form kapal metode formdata mempunyai lengan pengembali yang lebih besar. Pada tinjauan olah gerak kelebihan dimiliki kapal tradisional kecuali pada gerakan SyarifuddinErdina AriantiKusnindar Priohutomo[...]Taufan PrasetyoThe high cost of certification and the low pass percentage in welding certification are common issues for beginner welders. The use of Augmented Reality AR technology is expected to solve these issues. The results of the penetrant, bending, and tensile tests showed that the welder who had used the AR welding machine produced better welding specimens than before they practiced using the AR welding machine. The penetrant test after beginner welder practiced using the AR welding machine produces rounded defects with a defect size of 1,44 mm accepted by ASME Section V, whereas before they practiced using the AR welding machine it produces defects that cannot be accepted by the criteria. The maximum open discontinuity length in the bending test on the welded specimen after welder practiced using the AR welding machine is 2,90 mm accepted by ASME Section IX, whereas the bending test before welder practiced using the AR welding machine is not accepted by the citeria. The tensile test results after welder practiced using the AR welding machine were 410,00 and 455,66 N/mm2 for the maximum tensile stress. This value exceeds the minimum tensile strength of SA-36 carbon steel, which is 400 N/mm2. When compared to the specimen before the welder practiced using the AR welding machine, the modulus of elasticity produced after the welder practiced using the AR welding machine is also smaller, indicating that the material has better elasticity. Based on the results of the tests, it can be seen that the AR welding machine can be used for the implementation of competency certification because the quality of the weld results is better, there are fewer risks sparks, eye irritation, and burns, and the use of welding consumables is reducedMuhammad Annas PratamaKegagalan sistem propulsi khususnya pada bagian tailshaft dan aft-end, sebagian besar terjadi dengan kasus berupa masuknya atau merembesnya air laut. Kegagalan ini disebabkan oleh beberapa hal, salah satunya ialah keausan pada Liners akibat mengalami kontak dengan objek asing selama perputaran poros. Baja paduan SS 316 merupakan paduan dengan sifat ketangguhan yang baik, serta tahan terhadap korosi sehingga umum diaplikasikan pada industri marine. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui nilai kekerasan, kemampuan ketahanan aus, serta korosi daripada paduan SS 316 untuk dijadikan material Liners dengan tolak ukur regulasi dan penelitian-penelitian yang telah dilakukan sebelumnya. Penelitian dilaksanakan dengan melakukan pembuatan spesimen uji sesuai dengan standar ASTM yang kemudian diuji di Laboratorium DTMI UGM seusai prosedur pengujian Kekerasan Rockwell, Keausan, dan Korosi. Setelah dilakukan pengujian, didapatkan nilai kekerasan sebesar 84 HRB untuk nilai tertinggi, dengan rata-rata tertinggi sebesar HRB serta pengikisan kedalaman akibat keausan rata-rata sebesar mm/jam. Sedangkan untuk pengujian korosi didapatkan laju korosi sebesar x 10-3 mm/year. Dengan demikian, disimpulkan untuk ketahanan korosi dikategorikan Oustanding, namun nilai kekerasan paduan SS 316 dianggap belum cukup untuk dapat dikategorikan fair terhadap ketahanan aus, sehingga diperlukan perlakuan khusus untuk meningkatkan kekerasan paduan SS 316, yang nantinya berdampak pada kemampuan material dalam menghadapi Wibawa Budi SRino SeptarudinKapal kontainer adalah kapal yang khusus digunakan untuk mengangkut peti kemas yang standar. Memiliki rongga cells untuk menyimpan peti kemas ukuran standar. Peti kemas diangkat ke atas kapal di terminal peti kemas dengan menggunakan crane / derek khusus yang dapat dilakukan dengan cepat, baik derek-derek yang berada di dermaga maupun derek yang berada di atas kapal itu sendiri. Pada penelitian ini direncanakan desain lambung kapal, hidrostatik, hambatan, stabilitas dan olah gerak kapal yang sesuai dengan standart IMO. Ukuran utama kapal didapatkan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding. Dari ukuran utama yang didapat kemudian dilakukan pembuatan linesplan, general arrangement, hambatan kapal, olah gerak kapal dan stabilitas kapal yang sesuai dengan standart IMO. Setelah dilakukan analisa dengan menggunakan metode regresi yang didasarkan pada data 7 kapal pembanding yang diambil dari register Biro Klasifikasi Indonesia tahun 2001 dihasilkan alternatif ukuran utama kapal, yaitu dengan panjang kapal Lpp = 102,79 m, lebar kapal B = 18,47 m, tinggi kapal H = 8,74 m, sarat kapal T = 6,49 m, dan kecepatan kapal Vd = 14 knot. Pada kecepatan maksimal 14 knot hambatan yang di terima sebesar = 255 KN dan power sebesar Hp. Nilai GZ maksimum kapal = 47,3 – 49,1 dan nilai GM awal = 2,245 – 10,461 TrimulyonoKiryanto KiryantoSalah satu aspek yang paling penting dalam pembuatan kapal adalah perencanaan sistem propulsi salah satu aspek dari sistem propulsi itu sendiri adalah perencanaan desain Propeller. Propeller merupakan salah satu aspek yang harus direncanakan dengan baik agar tercapai tujuan kapal dalam hal kecepatan. Kecepatan pada kapal tidak terlepas dari desain propeller yang baik agar mendapatkan gaya dorong Thrust optimal yang dihasilkan oleh gerak dari penelitian ini adalah untuk mengetahui nilai thrust optimum untuk Propeller TB Ari 400 HP dari analisa model variasi sudut rake dan jumlah daun yang dibuat sehingga dapat diketahui dari variasi model tersebut manakah yang memiliki nilai thrust tinggi dan torque terendah serta untuk mengetahui perbandingan nilai thrust yang dihasilkan dari variasi model B-series dan Kaplan dengan variabel sudut rake dan jumlah daun. Hasil dari penelitian ini menunjukkan Nilai thrust tertinggi dihasilkan pada model Propeller Ka5 50 diameter 1 m sudut rake 00 dengan nilai thrust tertinggi sebesar 14608,8 N pada putaran 500 RPM. Nilai torque terendah dihasilkan pada model Propeller B4 50 Series sudut 100 diameter 0,813m dengan nilai 513,967 Nm pada putaran 500 RPM. Nilai perbandingan thrust dan torque tersebut di dapatkan dari model dengan parameter analisis dimensi yang sama dan Putaran 500 RPM. Dan mendaptkan Nilai efisiensi tertinggi diperoleh pada model propeller B4 50 sudut rake 120 diameter 0,813 m yaitu sebesar 0,6764 pada putaran 500 RPMEko HadiIn this era, the growth of welding technology is very fast, especially in newship building and repairing ship construction. The welding work often rise the delaying which cause of lost of cost, time and material consumables. Developing of speed and efficient welding work have to choose the welding methode to be suitable with site condition. This research will explain the differences of three welding methods consist of SMAW, FCAW and SAW weld methode based on strengthening and economic value. The strengthening of welding result are tested by dectructive test consist of tensile, bending and impact test. It carried out the calculation of weld cost per kgs, weld speed per meter and electrode consumption to know the differences of economic value for all that welding material. The test result showed that no differences of tensile strength between SMAW, FCAW and SAW welding methode, max. 1 %, but SMAW weld methode have yield strength 4 % better than FCAW weld methode and 14 % better than SAW weld methode. FCAW weld methode ductility value 34 % mare than SMAW weld methode and 37 % more than SAW weld methode. FCAW weld methode have economic value 67 % more than SMAW weld methode and 42 % more than SAW weld methode. SAW weld methode on horizontal weld position have speed 63 % more faster than FCAW weld methode and 72 % more faster than SMAW weld methode. SAW weld methode have electrode consumption 6 % more efficient than FCAW weld methode and 50 % more efficient than SMAW weld ImamIr SarjitoAt this moment, weld engineering is applied widely in tacking on joints at construction of steel building, especially at ship building. All important in weld engineering is when process tacking on weld metal with steel metal to be one unities. It mean, the strength of metal result by welded must equal to the original metal. Generally, that thing is inaccessible cause by weld defect formed. Result of survey in JMI indicates that often happened problem at weld joint part of construction of hull causing existence of fraction or crack at the division. Because, hull is main part which received many forces, in water compressive force hydrostatic and ship attractive force on top of wave sagging and or in trough of wave hogging. Even, at the moment of ship in full cargo condition or when at dock, ship must can maintain the selfish strength. In the research, will be checked weld defect influence incomplete penetration and porosity formed at SMAW method, evaluated from tensile and compressive strength as the application of force received by the result, indicates that tensile strength is optimum happened at the normal joint plate without heat treatment about 464, 50 Mpa, while tensile strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 600 0 C about 351,23 Mpa. for optimal of compressive strength happened at normal joint of plate without heat treatment about 872, 17 N/mm 2 , while compressive strength is lowest at joint plate condition of heat treatment 300 0 C about 684 N/mm 2 . In this experiment, weld defect of incomplete penetration and porosity is not too effect a weld joint strength caused all to fracture happen in base metal is not it in weld joint or weld metal, however for all weld defect must be minimizes. Keyword SMAW method, porosity, incomplete penetration, yield strength, yield Luqman AshariWiediartini WiediartiniDenny DermawanEmergency situations that have tendency or potential harm can be happened any time and any where and carry some big damaging impacts to property damages, mental disturbances, injured and died victims. In shipping, emergencies can be happened in both at anchor or while doing loading and unloading activities at the port. The type of equipments used in emergency situations set out in SOLAS Chapter III Life Saving Appliance and the guidelines for evacuation analysis on passenger ships refer to the IMO Guidelines Interm MSC/ This study aimed to determine the muster station and evacuation time on the ship 42 M crewboats with a capacity of 101passengers. This ship consists of three parts of decks, these are lower part, main deck and bridge deck. The results showed that the placement of muster station is on the bridge deck with required wide m2. Evacuation time need by the all passengers to reach the muster station on the bridge deck is minutes, and this is in accordance with standard evacuation time not more than 60 minutes.Sarjito JokosisworoProses perlakuan panas normalizing dilakukan pada baja ST 46 yang merupakan baja tipe low carbon pada pemanasan 880ºC dengan variasi penahan panas 20 menit dan 40 menit dengan media pendingin udara. Penelitian ini bertujuan membandingkan hasil kekuatan tarik, kekerasan dan mikrografi dari variasi penahan panas dengan menggunakan media pendinginan udara. Hasil penelitian menunjukan bahwa faktor penahanan panas holding time berpengaruh dalam nilai tarik, nilai kekerasan dan struktur mikfografi spesimen penelitian. Pada spesimen dengan waktu tahan 20 menit didapatkan nilai tegangan maksimal MPa, nilai tegangan luluh sebesar dan nilai regangan Sedangkan pada spesimen dengan waktu tahan 40 menit didapatkan nilai tegangan maksimal MPa, nilai tegangan luluh sebesar dan nilai regangan Pada pengujian kekerasan spesimen dengan waktu tahan 20 menit mempunyai nilai kekerasan HRB sedangkan spesimen dengan waktu tahan 40 menit mempunyai nilai kekerasan HRB. Dari hasil pengujian tarik dan kekerasan didapatkan bahwa spesimen dengan variasi waktu tahan 20 menit memiliki nilai kekerasan dan nilai tegangan maksimal lebih besar dari variasi penahanan waktu tahan 40 menit. Pada perlakuan panas normalizing dengan variasi 40 menit struktur mikrografinya menunjukkan fasa ferrite lebih dominan, dibandingkan variasi waktu tahan 20 Ika WulandariNindy widia Devi RahmasariLuh Putri Adnyani[...]Rodlian Jamal IkhwaniRo-Ro Passenger Ship type crossing ship is a ship that is operated to connect 2 two ports. On the Ro-Ro ship there is a car deck as one of the vital construction structures, because it is used to support the vehicle load on it. This study aims to determine the value of fatigue life in car deck construction by reviewing hot spot stress areas that are prone to cracking. The value of the fatigue analysis is taken from the greatest stress value and the shortest cycle is taken at each plate thickness variation. The method used is the finite element method FEM by varying the thickness of the car deck plate assisted by using finite element based software. The results showed the highest maximum stress was found on car deck 1 with a thickness of 80% mm which was Mpa, while the lowest minimum stress was found on car deck 2 with a thickness of 110% 13 mm which was Mpa. The highest value of fatigue life is found in car deck 2 with a plate thickness of 110% 13 mm of years with a stress cycle of 1350000 times, while the lowest fatigue life value is found in car deck 1 with a plate thickness of 80% mm of years with a voltage cycle of 220000 timesAlamsyah Bin Muhammad SalehSamsu Dlukha NurcholikSuardi Suardi[...]Jumalia JumaliaThe Ferry Ro-Ro 5000GT has three levels of car deck that are connected by internal ramps. Two issues that have to be paid attention during the operation of the internal ramp there are the strength capacity and the design fatigue life of the internal ramp structure. The purpose of the research is to determine the strength and fatigue life of the internal ramp construction. The method used the Finite Element Method using a static load by load case of point load at top girder and between girders. Results of the research detected the maximum stress value is in the load case of the point load three sedan car at between of the girder is MPa with the fatigue life is years with the load cycle is 7300000 cycle while the minimum stress value detected at the load case of the point load two sedan cars at top girder is MPa with the fatigue life is years with the load cycle is 50000000 cycle. For the safety factor, ramp construction ~ The safety factor value above is still in safe condition because the value is SF > YudoImam Pujo MulyatnoMaterial aluminum 5083 banyak digunakan dalam industri perkapalan khususnya sebagai material konstruksi kapal aluminium. Jika dilakukan pengelasan untuk penyambungan material aluminum 5083 akan terdapat kekurangsempurnaan hasil pengelasanya ditinjau dari kekuatanya. Penelitian ini bertujuan mengetahui kekuatan tarik hasil las material aluminum 5083 dengan menggunakan dua jenis gas pelindung yang berbeda yakni argon grade A dan argon grade C. Pada perancangan percobaan ini menggunakan material kapal aluminium crew boat KM. Pan Maitime dengan LOA length over all 35 m, yaitu material aluminium 5083 dengan ketebalan 6 mm dengan Elektrode ER 5356 sesuai rekomdeasi ANSI/ AWS spesification A 5 10/ A 5 10 M dengan proses pengelasan MIG metal inert gas. Hasil penelitian menunjukan bahwa penggunaan gas pelindung argon grade C sebagai gas pelindung pengelasan material aluminum 5083 memiliki kekuatan tarik yang lebih besar 57,89 % untuk spesimen sambungan las dan 19,85 % untuk spesimen logam las weld metal daripada gas pelindung argon grade A. Dimana kekuatan tarik s rata-rata spesimen sambungan las menggunakan argon grade C adalah N/mm2, dan spesimen sambungan las menggunakan argon grade A adalah N/mm2, sedangkan untuk kekuatan tarik s rata-rata spesimen logam las menggunakan argon grade C adalah 299,01 N/mm2, dan spesimen logam las menggunakan argon grade A adalah 249,47 N/mm2. Selain pengujian juga dilakukan analisa menggunakan software Nastran dengan hasil tegangan spesimen 111,40 N/mm2 untuk beban tarik 7700 N yang terjadi pada sambungan Hafid HudaSarjito JokosisworoHartono YudoProses pengelasan yang di lakukan pada material aluminium 5083 yang banyak di gunakan pada industri perkapalan yang khususnya digunakan pada bagian konstruksi. Penelitian ini bertujuan untuk membandingkan antara pengelasan TIG Tungsten Inert Gas dan MIG Metal Iert Gas. Pengelasan ini dilakukan pada aluminium 5083 dengan jenis pengelasan TIG dan MIG dan jenis sambungan pengelasan single v butt joint 60o, dengan kekuatan arus sama yakni 200 A. Dari hasil penelitian menunjukan bahwa pada pengujian tarik tingkat kekuatan pengelasan TIG lebih baik dan lebih optimal dibandingkan dengan pengelasan MIG. Pada pengujian bending jenis pengelasan MIG lebih baik dibandingkan dengan jenis pengelasan TIG. Pada arus yang sama yaitu 200 A memberikan kekuatan tarik yang lebih optimal dan lebih baik pada jenis pengelasan TIG. Sedangkan untuk pengujian bending dengan perlakuan yang sama menghasilkan tegangan lentur yang lebih tinggi pada pengelasan MIG dibandingkan dengan pengelasan TrimulyonoParlindungan ManikNurul HudaTingginya harga bahan bakar semakin mendorong pelaku industri khususnya pemilik kapal melakukan penghematan konsumsi bahan bakar dan cara yang cukup efektif untuk mengurangi konsumsi bahan bakar tersebut adalah dengan menambah instalasi alat yang disebut Energy Saving Device ESD pada propeller dengan tujuan meningkatkan efisiensi propulsi. Beberapa desain ESD propeller yang telah dikembangkan yakni Ducted Propellers Kort Nozzel propeller, dan Propeller Boss Cap Fins PBCF. Perbedaan jenis Energy Saving Device ESD mengindikasikan perubahan gaya torque dan thrust yang berbeda sehingga penulis disini ingin menganalisa pengaruh instalasi Energy Saving Device ESD pada propeller terhadap torque dan thrust yang dihasilkan sehingga dapat diketahui jenis ESD dengan performa paling optimal dengan bantuan paket program CAD Computer Aided Design serta CFD Computational Fluid Dynamics. Hasil analisa dengan menggunakan RANS software CFD menunjukkan akibat penambahan instalasi Energy Saving Device ESD pada propeller, terjadi perubahan bentuk aliran fluida, yang berpengaruh pula terhadap nilai thrust dan torque yang dihasilkan. Gaya thrust yang terjadi pada pada PBCF Propeller adalah sebesar N, dengan Torque sedangkan thrust pada Nozzle Propeller adalah sebesar dengan Torque Teguh SetiawanMotion sickness incidence adalah istilah standar untuk rasa tidak nyaman dan rasa muntah yang disebabkan berbagai kondisi gerakan dikapal, dipesawat terbang, dimobil, permainan ketangkasan, dalam kondisi tekanan gravitasi nol ruang angkasa dan dielevator/lift. Motion induced interruption didefinisikan sebagai suatu kejadian yang disebabkan gerakan kapal, memaksa seseorang dari keadaannya semula untuk kehilangan keseimbangan atau terpaksa meninggalkan aktivitasnya untuk mengatasi efek dari gerakan kapal tersebut. Dampak yang sering dialami adalah kehilangan stabilitas fisik, terpeleset dan lift off, yang paling sering dialami adalah kehilangan keseimbangan. Agar kapal nyaman dikendarai, maka pada tahap perencanaan sudah dapat diketahui besarnya motion sickness incidence dan besarnya motion induced interruption, selanjutnya nilai ini dibandingkan dengan seakeeping criteria, bila tidak sesuai ada 2 kemungkinan perbaikannya, dengan memindahkan rute pelayarannya artinya dengan mengganti spectra gelombang yang cocok atau dengan merubah rencana garis kapal/merubah ukuran utama sehingga mampu berlayar dirute pelayaran tersebut. Kondisi awal kapal dengan ukuran panjang m, pada sea state 2 dari aspek anak buah kapal, semua anak buah kapal sejumlah 8 orang mampu mengatasi motion sickness incidence, sedangkan dari aspek slamming dan deck wetness tidak memenuhi kriteria. Kapal dilaksanakan redisain sampai panjang 7 m, tidak menunjukkan peningkatan kinerja, malahan pada sea state 2, kedelapan anak buah kapal tidak mampu mengatasi motion sickness incidence. Begitu juga bila kapal diredisain sampai panjang 10 m, belum mampu berlayar lebih dari sea state UtomoMuhammad IqbalThere are many aspects to analyze seakeeping performance, one of which is the ship's vertical motion. As well-known, vertical motion and its derivatives, vertical velocity and acceleration, will be related to other aspects of seakeeping performance, such as slamming, deck wetness, and MSI. This study discusses optimizing the hull shape with small vertical motion using the Response Surface Methods RSM. This research aims to minimize the ship's vertical motion so that the ship's performance is better than the initial one. Besides, this research was conducted to apply the RSM in the naval architecture field. The hull's shape used in this study is Series 60 hull form with a length of 31 m. The variables used for the optimization process are the ratio of L/B X1 and B/T X2 in the range of ± 10% with fixed displacement. Seakeeping analysis was carried out at a speed of knots Fr a heading angle of 180°, and a significant wave height of meters. The results show that the optimum model is found in Model 9 where the value of X1 = or L/B = and X2 = 5 or B/T = Model 9 can reduce the vertical motion of the ship by JatmikoSarjito JokosisworoDalam penelitian ini akan dilakukan uji tarik, uji komposisi, uji puntir dan uji lentur putar untuk material baja karbon ST 60. Tujuannya untuk mengetahui apakah baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI sebagai bahan poros baling-baling kapal ditinjau dari aspek kekuatan tarik dan komposisi materialnya. Sedangkan tujuan uji puntir dan uji lentur putar adalah untuk menganalisa aspek kekuatan puntir material dalam menerima beban puntir hingga patah. Dan juga untuk memprediksi ketahanan lelah material terhadap beban lentur putar hingga terjadi kegagalan lelah. Metode pengujian material akan dilakukan hingga dicapai hasil yang menggambarkan kekuatan dan karakteristik material. Sampel bahan uji berupa spesimen yang menggunakan standar ASTM. Sifat beban yang diberikan mencakup beban statis untuk uji tarik dan puntir, dan beban dinamis untuk uji lentur putar. Hasil penelitian ini berupa nilai kekuatan material yang kemudian dibandingkan dengan nilai minimum persyaratan BKI. Beberapa hasil seperti penampang patahan juga dapat mewakili karakter keuletan material. Hasil yang dicapai bahwa baja ST 60 memenuhi persyaratan BKI ditinjau dari kekuatan tarik 706,47 Mpa dan komposisi materialnya C 0,473%, Mn 0,71%, Si 0,274%, P 0,0014%, S 0,0034%. Sedangkan untuk uji lentur putar diperoleh nilai batas maksimum aman untuk beban tekuk yaitu 283,95 Nadzir IsmailParlindungan ManikMahendra IndiaryantoThe development of sea transportation technology is needed to meet the demand for ships that can carry heavier loads and operate at high speeds. Modifications in the form of additional hydrofoil variations were conducted to produce higher lift and reduce the resistance generated by the ship so that the ship can go more efficiently at high speed. This study aims to obtain the effect of adding hydrofoil to ships with variations in the type and shape of foil and find out which types and shapes can reduce resistance on the ship. This research was conducted with several model analysis tests using Computational Fluid Dynamic CFD based software, namely Tdyn, at several different speeds. The results of this study show that of the six variation models analyzed, rectangular fully submerged foil models can reduce the total resistance value of the ship by from the original ship on Froude Number Fr The type and shape of the foil is very influential on the lift and resistance produced by the ship.
ilmu tentang kelautan dan pembuatan kapal tts